Senin, 03 September 2018

Jangan Menantang Syaitan


Tulisan ini terinspirasi dari Ig yang di-posting ummi Balqis. Teruntuk juga pengingat bagi saya sebagai seorang istri dan semoga bisa jadi pengingat bagi semua yang sudah memiliki pasangan halal.
Kerja syetan itu sangat lembut gays, pelan-pelan tanpa terasa kita masuk dalam jembatan mautnya.
Apalagi di zaman sekarang yang serba cepat,instan. Terutama bagi kaum cowok yang mudah silau dari hanya memandang dan bagi para cewek yang cepat terpakau dengan perhatian-perhatian syahdu.
Berawal dari chat tanya pekerjaan.Gimana cara ngerjain ini kok tidak bisa. Lalu merajuk suruh benerin dan bla-bla...ini dari ceweknya
Dari yang cowok berawal dari sok-sok perhatian, pura-pura ngebuly,bantuin ngerjain apa,ngomentari apa dan sebagainya.
Lalu berlanjut curhat masalah keluarga ,caht berlama lama sampai luka masak atau lupa merhatiin anak dan pasangan.
Kalau sudah gitu lupa chat atau balas chat pasangan.
Tidak puas chat lalu telponan. Lalu akhirnya ketemuan. Histori chat dihapus dan sebagainya.
Ah, yang diluar tampak lebih memukau hati dari pada yang halal (bisik syaitan).
Lalu, tak ada lagi perhatian sama yang halal dirumah. Padahal setelah ia termiliki tidak akan sememikat saat sebelum halal.
Tahu kenapa???Karena syetan akan mengajak kita untuk mendekati yang tidak halal lainnya.
Karena cinta halal terkalahkan dengan liarnya cinta karena nafsu yang hanya menawarkan kenikmatan sesaat. Hal itu akan berbuah murka NYA.
Tidakkah kita ingin bersabar sesaat mensyukuri apa yang telah Allah halakan demi keridhoan NYA yang akan membuat kitaenikmati kebahagiaan sejati saat ajal telah terpisah dengan sang raga.
Mari memupuk rasa cinta dengan pasangan kita. Menjaga hatinya dengan taqwa kepada NYA.
Ndabong,3 September 2018

Kepercayaan Vs Kebohongan

Kepercayaan vs Kebohongan
Menurut saya hal yang paling bikin kecewa adalah ketika kita sudah memberi kepercayaan penuh kepada seseorang tetapi kepercayaan itu ternodai dengan hal-hal hal yang sangat prinsip.

Memaafkan bisa tapi tetap saja rasa kecewa itu akan muncul manakala pemicu itu muncul didepan mata.
Hal yang paling saya ingat ketika saya SMP adalah pernah berbohong sama bapak soal klintingan sepeda. Klintingan jatuh dan hilang tapi saya bilang ke bapak kalau klintingan itu di tas. Sampai akhirnya bapak tahu kalau saya bohong. Lebih mengecewakan saat kebohongan kita diketahui sendiri oleh orang yang kita bohongi.

Dan bagi saya,lebih baik jujur meski akan kena marah,kena damprat,disinisi atau dicap yang lain. Yang penting sudah jujur dari awal. Dan ini saya terapkan di manapun setelah kejadian SMP saat membohongi bapak.

Maka dari itu saya akan sangat kecewa mendalam manakala seseorang yang saya percaya berbohong.Dan kebohongan itu soal hal-hal yang saya anggap prinsip dan fatal.
Mari kita budayakan untuk jujur meski itu menyakitkan,jangan budayakan berbohong karena banyaknya korupsi adalah berawal dari kebohongan kecil.
Jaga hati orang-orang orang yang sudah percaya sama kita,terlebih orang-orang terdekat kita yang menjadi bagian dari hidup kita.
Karena ibadah tidak hanya rukun Islam saja,tetapi menjaga hati orang-orang orang terdekat kita adalah ibadah. Jangan sakiti hatinya dengan mengotori kepercayaannya.
Episode renungan pasca naik motor,ayo budayakan menulis

RESOLUSI 2019

Banyak hal yang sudah kita lewati bersama suka duka sudah kita lalui bersama Biarkan tahun kemarin berlalu dengan membawa hal-hal yang bu...