SERBA SERBI TENTANG BAYI DAN TOILET TRAINING
Apa itu toilet training?Toilet training adalah membiasakan
anak BAK (Buang Air Kecil ) dan BAB (Buang Air Besar) di toilet dengan tujuan
agar anak tidak mengompol. Dari artikel yang saya baca, pembiasaan toilet
training harus diawali sedini mungkin. Rata – rata adalah saat anak umur 2
sampai 3 tahun.
Terkait dengan hal diatas, saya ingin bercerita tentang
pengalaman toilet training anak saya yang sekarang berumur 3 bulan 15 hari. Ritme
BAB dan BAK pada bayi cenderung belum teratur. Saat bayi berumur 0-1 bln, bayi
memiliki pencernaan yang belum stabil. Sehari bisa BAB lebih dari 2x bahkan
sampai 5x, asalkan tidak disertai panas. BAK nya juga lebih sering, pastinya
seorang ibu harus sedia popok lebih banyak. Bisa memanfaatkan kain sarung atau
baju tidak terpakai berbahan adem , lalu dipotong potong sebagai popok
pelengkap. Saya tidak membiasakan memakai pampers pada usia ini karena menurut
saya pampers tidak cukup bagus untuk usia bayi. Konsekwensinya saya lebih
sering terbangun dan kurang tidur karena tiap 1 jam sekali harus ganti popok
dan menyusui.
Saya mulai membiasakan Toilet training atau dalam bahasa
jawa menatur si kecil saat setelah selapan (36 hari) jelang
umur 2 bulan. Tetapi, dalam hal ini saya tidak membawanya ke kamar mandi karena
kamar mandi saya terpisah dengan rumah utama. Saya menaturnya dibelakang rumah
karena masih beralaskan tanah. Kebiasaaan menatur
bayi membuat si kecil jadi terbiasa. Tiap kali dia mau BAB atau BAK pasti
dia memberi isyarat. Diantaranya dia akan menangis dan tidak mau minum ASI
sebelum di tatur, setelah di tatur baru si kecil mau minum asi dan
berhenti menangis.
Setelah usia 3 bulan saya baru memakaikan pampers saat
malam. Karena kasihan si kecil jika harus terbangun dan di tatur diluar rumah.
Menjelang subuh atau sekitar jam 04.30 saya baru melepas pampersnya. Dengan
pembiasaan ini, si kecil menjadi terbiasa BAK dan BAB dengan di tatur sehingga hemat tidak mencuci popok
yang terkena ompol. Meski kadang sesekali kecolongan karena terlupa memahami
isyarat tangisan si kecil.
Pembiasaan ini menurut saya cukup efektif membuat anak tidak
ngompol. Karena dari anak pertama saya sudah saya praktekkan dan umur 1, 5
tahun dia sudah tidak mengompol. Sekarang anak pertama saya sudah berumur 6,5
tahun dan anak kedua saya berumur 3 bulan 15 hari.
(372 huruf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar