Kamis, 19 Juli 2018

MEDSOS OH MEDSOS / 30HariMenulisDay26


MEDSOS OH MEDSOS
Tulisan tentang ini sebenarnya telat karena menjadi topik di hari ke 24. Tapi, tidak masalah karena hari ini tema bebas. Ngomong-ngomong tentang media sosial atau biasa disingkat sosmed, saya kenal pertama kali adalah Facebook. Ini pun saya tahu di pertengahan tahun 2009. Mungkin terhitung jadul dan telat tahunya ya...hehe...

Sekarang ini, di zaman Now menurut istilah bekennya, banyak sosmed yang bisa diakses dengan gampang. Ada facebook, ada twitter, ada instagram, ada Whatshap dan BBM. Dengan adanya beberapa sosmed ini, memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi. Akses informasi bisa cepat didapat. Mau mencari apapun bisa langsung googling internet. Pokoknya semuanya jadi serba terasa mudah.

Siapa saja bisa mengakses Sosmed, dari berbagai umur. Bahkan keponakan saya sendiri yang berumur 3 tahun bisa berselanjar mencari lagu-lagu di youtube. Ia baru berhenti setelah tertidur. Nah, apa saja sebenarnya suka duka dengan gampangnya askes sosmed di zaman now???

Sukanya atau manfaatnya sudah saya sampaikan di atas. Di sini saya akan bercerita tentang salah satu dari sisi sosmed yang tanpa kontrol daru orang tua. Di Kabupaten Rembang tempat saya tinggal di Tahun 2017, banyak sekali para orang tua yang mengajukan dispensasi nikah karena usia mereka tidak sesuai dengan undang-undang perkawinan, yaitu 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki.

Rata-rata orang tua yang mengajukan dispensasi nikah adalah anak-anak SMP atau baru saja lulus SD yang kisaran umurnya 14-15 tahun. Sangat miris sekali. Sebelum mereka melakukan sidang di Pengadilan Agama, mereka harus ke PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) Kabupaten Rembang. Di Puspaga akan diberikan konseling untuk kedua calon dan kedua orang tuanya.

Miris lagi setelah ternyata sebagian kasus mereka adalah berawal dari Facebook. Mereka berkenalan lewat facebook hanya satu atau dua bulan lalu memutuskan untuk menikah. Parahnya lagi, ada sebagian mereka yang hanya kenal dari facebook sudah berani melakukan hubungan suami istri yang berakibat hamil diluar nikah.

Sebagian dari mereka adalah anak-anak yang kurang kontrol dari orang tua. Ada yang orang tua bercerai lalu mereka ikut neneknya. Ada yang orang tua mereka terlalu sibuk bekerja dan tidak sempat mengontrol pergaulan mereka. Sehingga mencari perhatian lain lewat sosial media.

Pesan terakhir, mari bersama lindungi anak dari sisi negatif media masa.

(353 kata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESOLUSI 2019

Banyak hal yang sudah kita lewati bersama suka duka sudah kita lalui bersama Biarkan tahun kemarin berlalu dengan membawa hal-hal yang bu...