Sabtu, 21 Juli 2018

MENDAHULUI SANG KAKAK


BUDAYA MENDAHULUI SANG KAKAK

Kali ini masih ingin ku tuliskan tentang seputar pernikahan. Sesuai tema yang diajukan yaitu tentang budaya ataupun hal-hal yang masih berkaitan .

Nah, di daerahku masih ada budaya untuk tidak melangkahi (mendahului) sang kakak ketika ingin menikah. Sebelum kakak menikah, adik-adiknya tidak boleh menikah duluan.

Berat kan?Apalagi kalau sang kakak belum punya calon. Harus berapa lama nunggunya coba??? Alhamdulillah aku terlahir jadi anak pertama jadi tidak khawatir untuk dilangkahi. Hehe...

Tetapi, budaya ini sudah tidak banyak ditemui karena zaman yang semakin modern. Hanya beberapa orang tua yang masih kolot dan kekeh bahwa adik tidak boleh menikah duluan sebelum kakak. Kalau adik dan kakak itu sama – sama perempuan, masih ada yang memberikan tebusan atau semacam mahar pengganti untuk sang kakak ketika ingin menikah terlebih dahulu. Mahar atau tebusan itu sesuai dengan permintaan sang kakak.

Ketika kakaknya laki-laki dan adiknya perempuan, biasanya tidak masalah ketika sang adik akan menikah terlebih dahulu. Nah, kisah yang paling parah yang aku temui adalah keduanya adalah laki-laki. Jadi, sang adik adalah temenku. Dia sudah berumur 38 tahun. 3 tahun yang lalu, dia sudah mempunyai pacar dan sudah seriius ke arah pernikahan. Tetapi, sang ibu benar-benar tidak boleh sebelum kakaknya menikah terlebih dahulu. Mau sampai kapan?. Akhirnya si cewek bersikap tegas dan menerima pinangan cowok lain yang jelas-jelas dan siap menikah.

Sekarang, si cewek sudah menikah dan punya dua anak. Sedangkan si cowok masih membujang dan kakaknya juga tak kunjung menemukan jodohnya. Kasihan banget kan?Sang adik jadi terhalang bertemu jodoh gegara budaya dan adat yang masih kekeh dipegang oleh orang tua.

Mari para orang tua untuk memberikan hak partisipasi kepada anak. Hak untuk menentukan atau memilih pasangan mereka. Tugas kita sebagai orang tua hanya mengarahkan dan mendoakan bukan mengekang mereka. Karena menikah itu butuh keyakinan tanpa paksaan. Keyakinan dan komitmen yang kuat akan menguatkan mereka dalam mengarungi bantera rumah tangga.

(307 kata).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESOLUSI 2019

Banyak hal yang sudah kita lewati bersama suka duka sudah kita lalui bersama Biarkan tahun kemarin berlalu dengan membawa hal-hal yang bu...