Minggu, 08 Juli 2018

PESAN PERNIKAHAN...(30HariMenulisDay14)


PESAN PERNIKAHAN

Bersyukur banget bisa hadir diacara pernikahan putra teman ku. Beliau adalah sosok yang low profile. Beliau merupakan sosok yang dituakan. Meski dengan orang-orang yang umurnya berapa dibawah beliau, beliau selalu menghormati dan selalu memenuhi undangan dari orang-orang yang ada dibawahnya.

Saya hadir bersama dan putri kecilku. Antara tamu undangan putra dan putri dipisah. Lokasinya berada di gedung Pantura perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal yang menarik adalah tauziyah pernikahan yang disampaikan oleh Gus Mus. Kyai Besar di Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang sangat inspiratif. Sosok Kyai yang teduh, moderat dan penyuka sastra.

Tauziyah itu sebenarnya ditujukan untuk kedua mempelai yang merupaan keponakan Beliau. Beliau Memulai tauziyahnya dengan terlebih dahulu mengajukan pertanyaan kepada kedua mempelai. Pertanyaannya adalah apakah kedua mempelai saling mencintai? Lalu mereka menjawab ,”iya...”.
Pertanyaannya dilanjutkan dengan pertanyaan kedua. Ini ditanyakan satu persatu kepada mempelai. Apakah bisa berbuat baik?Lalu mereka menjawab,”bisa”. Lalu, Gus Mus memberikan pertanyaan selanjutnya,” apakah kalian bisa berbuat baik satu sama lain selamanya?”.

Saat mereka akan menjawab, Gus Mus menekankan lagi kata “selamanya”. Karena menurut beliau ketika berbuat baik kepada pasangan itu gampang. Tapi, apakah kedua mempelai atau para suami istri mampu berbuat baik selamanya dengan pasangan?. Beliau menjawab “Hanya waktu yang bisa membuktikan dan kalian tidak bisa menjawabnya sekarang”.

Memang benar adanya. Berbuat baik artinya tidak pernah saling menyakiti. Saling membahagiakan satu sama lain. Saling menjaga perasaan satu sama lain. Saling setia tanpa tergoda dengan yang lebih indah di luar sana. Qonaah dengan jodoh yang telah Allah kirimkan sebagai pelengkap hidup. Berbuat baik selamanya dengan pasangan sampai ajal memisahkan adalah hal yang butuh komitmen yang luar biasa.

Apa yang Gus Mus sampaikan sangat mengena di hati. Karena terbukti beliau mampu menamatkan episode ini dengan sukses. Hanya maut yang akhirnya mampu menjadi pemisah sementara antara mereka. Beliau tidak pernah poligami sebagaimana kebanyakn ustad atau kyai pada umumnya.
Kemudia, Gus Mus memberikan 2 tips untuk menjaga keutuhan dalam berumah tangga:

1.      Tetaplah menjadi manusia
Apapun yang terjadi tetaplah menjadi manusia. Baik disaat marah ataupun senang. Di saat suami atau istri kita salah, maka maklumilah karena dia adalah manusia biasa bukan malaikat yang selalu lurus. Begitu juga saat suami/istri kita terlihat begitu baik, janganlah memuja – muja nya karena ia tetaplah manusia yang suatu saat juga bisa melakukan kesalahan, sehingga di saat dia salah, kita bisa memakluminya.

2.      Jangan berlebih-lebihan
Jangan berlebih-lebihan. Karena Allah tidak menyukai hal itu. Jangan berlebihan dalam mencintai. Cintai sesuai porsinya.

(401 kata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESOLUSI 2019

Banyak hal yang sudah kita lewati bersama suka duka sudah kita lalui bersama Biarkan tahun kemarin berlalu dengan membawa hal-hal yang bu...